Selasa, 10 Desember 2013

TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM



KEBIJAKAN FISKAL (TEORI)

1.      Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah Salah satu kebijakan untuk mengendalikan keseimbangan makro ekonomi dengan mekanisme perancangan pendapatan dan belanja pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Akan tetapa, kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Dalam jangka pendek kebijakan fiskal bertujuan untuk memengaruhi sisi permintaan agregat suatu perekonomian.
Dalam ekonomi islam, kebijakan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syari’ah yang dijelaskan oleh Imam Al-ghazali, termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan, dan kepemilikan. Jadi, bukan hanya untuk mencapai keberlangsungan (pembagian) ekonomi untuk masyarakat yang paling besar jumlahnya, tapi juga membantu meningkatkan spiritual dan menyebarkan pesan dan ajaran islam seluas mungkin.
2.      Mekanisme kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal di indonesia lebih cenderung siklikal atau bahkan prosiklikal. Hal itu diperkuat oleh hasil riset yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Hasil riset tersebut tersebut memperlihatkan bahwa kebijakan fiskal di indonesia cenderung bersifat asiklikal secara agregat atau justru prosiklikal jika didasarkan pada pengelompokan belanja. Sifat siklikalitas yang seperti ini berpotensi memberikan tekanan instabilitas dalam perekonomian. Seperti, kenaikan inflasi. Plotting antara rasio belanja pemerintah, dengan tidak memasukan pembayaran bunga dengan pertumbuhan ekonomi menunujukan adanya hubungan yang searah pda periode setelah krisis 1998. Sebelum krisis 1998, hubungan diantara kedua variabel tersebut cenderung berlawanan arah.
Pada hakikatnya, negara-negara berkembang lebih memilih untuk mengambil kebijakan fiskal yang tidak countersiklikal. Alasan utamanya yaitu terkait dengan keterbatasan sumber daya finansial dan kelemahan institusional. Kelemahan institusional tersebut diantaranya terkait dengan adanya kelompok yang cukup berpengaruh dalam masyarakat yang berusaha agar kepentingannya dapat diakomodasi oleh pemerintah.
3.      Manfaat Kebijakan Fiskal
Manfaat kebijakan fiskal bagi pemerintah yakni berdasar pada tujuan  kebijakan fiskal itu sendiri yaitu : mengatasi inflasi, mengatasi pengangguran, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi.
4.      Bentuk-bentuk Kebijkan Fiskal dalam sistem ekonomi islam
Dalam islam zakat merupakan kewajiban untuk mengeluarkan sebagian pendapatan atau harta seseorang yang telah memenuhi syarat syariah islam guna diberikan kepada berbagai unsur masyarakat yang telah ditetapkan dalam syariat islam. Sementara infak, shadaqah, wakaf, merupakan pengeluaran sukarela yang juga sangat dianjurkan dalam islam. Sebagai salah satu kebijakan fiskal ke empat komponen tersebut merupakan salah satu sendi utama dari sistem ekonomi islam yang kalau mampu dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.
5.      Contoh di jaman Rasulullah
Kebijakan fiskal pada masa nabi Muhammad SAW. Rasulullah menanamkan prinsip saling membantu terhadap kebutuhan keluarganya selama memimpin di mekah. Setelah Rasulullah di madinah, dalam waktu yang singkat madinah mengalami pertumbuhan yang cepat. Denagn menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan dan organisasi, membangun intitusi-intitusi mengarahkan urusan luar negeri, membimbing para sahabatnya dalam memimpin dan pada akhirnya melepas jabatan secara penuh.Bersama dengan persyariatan zakat, pemasukan lainpun mulai terlembagakan, mulai dari ghanimah perang badar, kemudian perang-perang berikutnya. Pemasukan lainnya dilembagakan adalah jizyah. Rasulullahpun mengkhususkan area untuk kemaslahatan umum, seperti tempat pengembalaan kuda-kuda perang,bahkan menentukan beberpa orang petugas untuk menjga harta kekayaan negar seperti kekayaan hasil bumi.

Ada 4 langka yang dilakukan Rasulullah :
a.      Peningkatan pendapatan rasional dan tingkat partisipasi kerja : Rasulullah melakukan kebijakan mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan kaum anshar
b.      Kebijakan pajak : Seperti kharaj, khums dan zakat menybabkan terciptanya kestabilan harga dan mengurangi tingkat inflasi.
c.       Anggaran : Pengaturan APBN ynag dilakukan Rasulullah  secara cermat, efektif dan efisien menybabkan jarang terjadinya defisit anggaran meskipun sering terjadi peperangan.
d.      Kebijakan fiskal khusus : meminta bantuan kepada kaum muslimin secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan pasukan kaum muslimin.
6.      Kebijakan fiskal dalam konsep konvensional dan islam
            Tujuan kebijakan fiskal dalam ekonomi islam berbeda dari ekonomi konvensional, namun ada kesamaan yaitu dari segi sama-sama menganalisis dan membuat kebijakan ekonomi. Pada  sitem konvensional, konsep kesejahteraan hidup adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia ini. Namun dalam islam, konsep kesejahteraanya sangat luas, meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat serta peningkatan spiritual lebih ditekankan dari pada pemilikan material.
            Beberapa hal penting dalam ekonomi islam yang berimplikasi bagi penentuan kebijakan fiskal adalah sbb :
1.      Mengabaikan keadaan ekonomi dalam ekonomi islam, pemerintah muslim harus menjamin bahwa zakat dikumpulkan dari orang-orang muslim yang memiliki harta melebihi nisab dan yang digunakan untuk maksud yang dikhususkan dalm kitab suci al-qur’an.
2.      Tingkat bunga tidak berperan dalam sistem ekonomi islam
3.      Ketika semua pinjaman dalam islan adalah bebas bunga, pengeluaran pemerintah akan di biayai dari pengumpulan pajak atau bagi hasil.
4.      Ekonomi islam diupayakan untuk membantu ekonomi masyarakat muslim terbelakang dan menyebarkan pesan-pesan ajaran islam.


7.      KESIMPULAN
Kebijakan Fiskal adalah Salah satu kebijakan untuk mengendalikan keseimbangan makro ekonomi dengan mekanisme perancangan pendapatan dan belanja pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Akan tetapa, kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Dalam ekonomi islam kebijakn fiskal , bukan hanya untuk mencapai keberlangsungan (pembagian) ekonomi untuk masyarakat yang paling besar jumlahnya, tapi juga membantu meningkatkan spiritual dan menyebarkan pesan dan ajaran islam seluas mungkin.
Definisi dan tujuan kebijakan fiskal dari sistem ekonomi lebih luas definisi dan tujuannya di bandingkan dengan ekonomi konvensional yang hanya mengutamakan aspek material saja tanpa menyangkut aspek spiritualnya. Sangat berbeda dengan ekonomi islam yang menyangkut semua aspek kehidupan dari mulai sebelum kita lahir sampai kehidupan kita setelah kita hidup semua dibahas dalam sistem ekonomi islam.
REFERENSI :

1 komentar:

  1. mediasi antara satu sumber dengan sumber lainnya sudah ok, akan lebih OK lagi kalo seandainya proporsi pendapat pribadi, dan redaksi original penulisnya diperkaya. sebagai rujukan, silahkan baca-baca juga:
    http://artikelekis.blogspot.com/2013/12/kebijakan-fiskal-dalam-kajian-ekonomi.html
    ||
    http://artikelekis.blogspot.com/2013/12/kebijakan-fiskal-sebuah-kajian-teoritis.html

    BalasHapus