KEBIJAKAN FISKAL (TEORI)
1.
Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah Salah
satu kebijakan untuk mengendalikan keseimbangan makro ekonomi dengan mekanisme
perancangan pendapatan dan belanja pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan
kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Akan
tetapa, kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan
belanja pemerintah. Dalam jangka pendek kebijakan fiskal bertujuan untuk memengaruhi
sisi permintaan agregat suatu perekonomian.
Dalam ekonomi islam,
kebijakan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syari’ah
yang dijelaskan oleh Imam Al-ghazali, termasuk meningkatkan kesejahteraan
dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan, dan
kepemilikan. Jadi, bukan hanya untuk mencapai keberlangsungan (pembagian)
ekonomi untuk masyarakat yang paling besar jumlahnya, tapi juga membantu
meningkatkan spiritual dan menyebarkan pesan dan ajaran islam seluas mungkin.
2.
Mekanisme kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal di indonesia
lebih cenderung siklikal atau bahkan prosiklikal. Hal itu diperkuat oleh hasil
riset yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Hasil riset tersebut tersebut
memperlihatkan bahwa kebijakan fiskal di indonesia cenderung bersifat asiklikal
secara agregat atau justru prosiklikal jika didasarkan pada pengelompokan
belanja. Sifat siklikalitas yang seperti ini berpotensi memberikan tekanan
instabilitas dalam perekonomian. Seperti, kenaikan inflasi. Plotting antara
rasio belanja pemerintah, dengan tidak memasukan pembayaran bunga dengan
pertumbuhan ekonomi menunujukan adanya hubungan yang searah pda periode setelah
krisis 1998. Sebelum krisis 1998, hubungan diantara kedua variabel tersebut
cenderung berlawanan arah.
Pada hakikatnya,
negara-negara berkembang lebih memilih untuk mengambil kebijakan fiskal yang
tidak countersiklikal. Alasan utamanya yaitu terkait dengan keterbatasan sumber
daya finansial dan kelemahan institusional. Kelemahan institusional tersebut
diantaranya terkait dengan adanya kelompok yang cukup berpengaruh dalam
masyarakat yang berusaha agar kepentingannya dapat diakomodasi oleh pemerintah.
3.
Manfaat Kebijakan Fiskal
Manfaat
kebijakan fiskal bagi pemerintah yakni berdasar pada tujuan kebijakan fiskal itu sendiri yaitu : mengatasi
inflasi, mengatasi pengangguran, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi.
4.
Bentuk-bentuk Kebijkan Fiskal
dalam sistem ekonomi islam
Dalam
islam zakat merupakan kewajiban untuk mengeluarkan sebagian pendapatan atau
harta seseorang yang telah memenuhi syarat syariah islam guna diberikan kepada
berbagai unsur masyarakat yang telah ditetapkan dalam syariat islam. Sementara
infak, shadaqah, wakaf, merupakan pengeluaran sukarela yang juga sangat
dianjurkan dalam islam. Sebagai salah satu kebijakan fiskal ke empat komponen
tersebut merupakan salah satu sendi utama dari sistem ekonomi islam yang kalau
mampu dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.
5.
Contoh di jaman Rasulullah
Kebijakan fiskal pada masa
nabi Muhammad SAW. Rasulullah menanamkan prinsip saling membantu terhadap
kebutuhan keluarganya selama memimpin di mekah. Setelah Rasulullah di madinah,
dalam waktu yang singkat madinah mengalami pertumbuhan yang cepat. Denagn menerapkan
prinsip-prinsip pemerintahan dan organisasi, membangun intitusi-intitusi
mengarahkan urusan luar negeri, membimbing para sahabatnya dalam memimpin dan
pada akhirnya melepas jabatan secara penuh.Bersama dengan persyariatan zakat,
pemasukan lainpun mulai terlembagakan, mulai dari ghanimah perang badar,
kemudian perang-perang berikutnya. Pemasukan lainnya dilembagakan adalah
jizyah. Rasulullahpun mengkhususkan area untuk kemaslahatan umum, seperti
tempat pengembalaan kuda-kuda perang,bahkan menentukan beberpa orang petugas
untuk menjga harta kekayaan negar seperti kekayaan hasil bumi.
Ada 4 langka yang dilakukan
Rasulullah :
a. Peningkatan pendapatan
rasional dan tingkat partisipasi kerja : Rasulullah melakukan kebijakan
mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan kaum anshar
b. Kebijakan pajak : Seperti
kharaj, khums dan zakat menybabkan terciptanya kestabilan harga dan mengurangi
tingkat inflasi.
c. Anggaran : Pengaturan APBN
ynag dilakukan Rasulullah secara cermat,
efektif dan efisien menybabkan jarang terjadinya defisit anggaran meskipun
sering terjadi peperangan.
d. Kebijakan fiskal khusus :
meminta bantuan kepada kaum muslimin secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan
pasukan kaum muslimin.
6.
Kebijakan fiskal dalam konsep
konvensional dan islam
Tujuan
kebijakan fiskal dalam ekonomi islam berbeda dari ekonomi konvensional, namun
ada kesamaan yaitu dari segi sama-sama menganalisis dan membuat kebijakan
ekonomi. Pada sitem konvensional, konsep
kesejahteraan hidup adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum bagi individu
di dunia ini. Namun dalam islam, konsep kesejahteraanya sangat luas, meliputi
kehidupan di dunia dan di akhirat serta peningkatan spiritual lebih ditekankan
dari pada pemilikan material.
Beberapa
hal penting dalam ekonomi islam yang berimplikasi bagi penentuan kebijakan
fiskal adalah sbb :
1. Mengabaikan keadaan ekonomi
dalam ekonomi islam, pemerintah muslim harus menjamin bahwa zakat dikumpulkan
dari orang-orang muslim yang memiliki harta melebihi nisab dan yang digunakan
untuk maksud yang dikhususkan dalm kitab suci al-qur’an.
2. Tingkat bunga tidak berperan
dalam sistem ekonomi islam
3. Ketika semua pinjaman dalam
islan adalah bebas bunga, pengeluaran pemerintah akan di biayai dari
pengumpulan pajak atau bagi hasil.
4. Ekonomi islam diupayakan
untuk membantu ekonomi masyarakat muslim terbelakang dan menyebarkan
pesan-pesan ajaran islam.
7.
KESIMPULAN
Kebijakan Fiskal
adalah Salah satu kebijakan untuk mengendalikan keseimbangan makro ekonomi
dengan mekanisme perancangan pendapatan dan belanja pemerintah. Kebijakan ini
mirip dengan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang
beredar. Akan tetapa, kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan
pendapatan dan belanja pemerintah. Dalam ekonomi islam kebijakn fiskal , bukan
hanya untuk mencapai keberlangsungan (pembagian) ekonomi untuk masyarakat yang
paling besar jumlahnya, tapi juga membantu meningkatkan spiritual dan
menyebarkan pesan dan ajaran islam seluas mungkin.
Definisi dan
tujuan kebijakan fiskal dari sistem ekonomi lebih luas definisi dan tujuannya
di bandingkan dengan ekonomi konvensional yang hanya mengutamakan aspek
material saja tanpa menyangkut aspek spiritualnya. Sangat berbeda dengan ekonomi
islam yang menyangkut semua aspek kehidupan dari mulai sebelum kita lahir
sampai kehidupan kita setelah kita hidup semua dibahas dalam sistem ekonomi
islam.
REFERENSI :
mediasi antara satu sumber dengan sumber lainnya sudah ok, akan lebih OK lagi kalo seandainya proporsi pendapat pribadi, dan redaksi original penulisnya diperkaya. sebagai rujukan, silahkan baca-baca juga:
BalasHapushttp://artikelekis.blogspot.com/2013/12/kebijakan-fiskal-dalam-kajian-ekonomi.html
||
http://artikelekis.blogspot.com/2013/12/kebijakan-fiskal-sebuah-kajian-teoritis.html