KESEIMBANGAN
PASAR UANG DAN BARANG
Pasar
Uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat
berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan
dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan atau tempat dimana akan ada
interaksi antara penawaran uang dan permintaan uang yang akhirnya menentukan
tungkat bunga. Fungsi pasar uang adalah Mempermudah masyarakat memperoleh
dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka
pendek lainnya. Jenis-jenis pasar uang antaralain : Pasar Modal (pasar saham,
pasar obligasi), Pasar komoditi, pasar keuangan, pasar derivatif, pasar
asuransi, pasar valuta asing.
Pasar
Barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang dan jasa. Pasar
barang di bagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Pasar barang nyata/riil :
Pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas,
contoh : Pasar kebayoran lama, pasar senen, dll
b.
Pasar barang Abstrak : Pasar
yang menjual produk tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh : Pasar
komoditas atau pasar komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet,
pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi, dll
Pada
sistem ekonomi islam, bunga tidak diberlakukan sehingga keseimbangan dipasar
barang dalam ekonomi islam sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang
dalam ekonomi konvensional, Hal ini karena sistem bunga dihapuskan. Investasi perusahaan
dalam ekonomi islam tergantung dari tingkat keuntungan yang diharapkan dan
biaya asset yang kurang produktif, makin tinggi keuntungan yang diharapkan, dan
makin besar biaya asset yang kurang
produktif maka semakin besar investasi yang dilaksanakan, dan sebaliknya. Dalam
islam suku bunga dihapuskan dan diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga
insentif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi
hasil yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi adalah
share dari keuntungan yang dibagi kepada investor dan kepada pengelola. Semakin
besar bagian bagi hasil yang akan diterima oleh investor, idealnya akan
meningkatkan motivasi bagi investor untuk semakin banyak melakukan investasi.
Demikian juga dengan hal nya return, semakin besar profit dalam suatu
investasi, maka tingkat bagi hasil akan semakin tinggi.
Kegiatan
investasi akan menghasilkan keuntungan yang maksimal jika modal investasi terus
ditambah. Namun, setelah investasi menghasilkan keuntungan maksimum, penambahan
modal investasi yang selanjutnya akan menghasilkan tingkat keuntungan yang
tidak lebih tinggi. Secara umum, kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondidi
dimana modal yang tersedia tidak dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk
bagi hasil, mudharabah, ataupun musyarakah.
Perbedaan
antara keseimbangan pasar uang dan pasar barang konvensional dengan islam
adalah terdapat pada suku bunga dan bagi hasil. Dalam islam semakin tinggi
rasio profit maka tingkat investasi semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Beda
halnya dengan konvensional semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah tingkat
investasi, begitupun sebaliknya.
Ada
satu hal yang menjadi ciri pasar barang dalam sistem ekonomi konvensional,
yaitu adanya instrumen suku bunga yang menjadi faktor penentu besaran investasi
di masyarakat. Hal ini tentunya akan bertentangan dengan konsep perekonomian
dalam islam yang jelas-jelas mengharamkan suku bunga, karena sama dengan riba.
Pernyataan ini mengacu pada definisi riba, yaitu tambahan yang terjadi tanpa
adanya aktivitas di sektor riil.
KESIMPULAN
Pasar
uang adalah Tempat dimana akan ada interaksi antara penawaran uang dan
permintaan uang yang akhirnya menentukan tingkat bunga. Sedangakan pasar barang
adalah Pasar yang menjual produk dalam bentuk barang dan jasa.
Dalam
islam suku bunga dihapuskan dan diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga
insentif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil.
Perbedaan
antara keseimbangan pasar uang dan pasar barang konvensional dengan islam
adalah terdapat pada suku bunga dan bagi hasil. Dalam islam semakin tinggi
rasio profit maka tingkat investasi semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Beda
halnya dengan konvensional semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah
tingkat investasi, begitupun sebaliknya.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar