Selasa, 10 Desember 2013

TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM



KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN BARANG

Pasar Uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan atau tempat dimana akan ada interaksi antara penawaran uang dan permintaan uang yang akhirnya menentukan tungkat bunga.   Fungsi pasar uang  adalah Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya. Jenis-jenis pasar uang antaralain : Pasar Modal (pasar saham, pasar obligasi), Pasar komoditi, pasar keuangan, pasar derivatif, pasar asuransi, pasar valuta asing.
Pasar Barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang dan jasa. Pasar barang di bagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.      Pasar barang nyata/riil : Pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas, contoh : Pasar kebayoran lama, pasar senen, dll
b.      Pasar barang Abstrak : Pasar yang menjual produk tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh : Pasar komoditas atau pasar komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi, dll
Pada sistem ekonomi islam, bunga tidak diberlakukan sehingga keseimbangan dipasar barang dalam ekonomi islam sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang dalam ekonomi konvensional, Hal ini karena sistem bunga dihapuskan. Investasi perusahaan dalam ekonomi islam tergantung dari tingkat keuntungan yang diharapkan dan biaya asset yang kurang produktif, makin tinggi keuntungan yang diharapkan, dan makin besar biaya  asset yang kurang produktif maka semakin besar investasi yang dilaksanakan, dan sebaliknya. Dalam islam suku bunga dihapuskan dan diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga insentif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang dibagi kepada investor dan kepada pengelola. Semakin besar bagian bagi hasil yang akan diterima oleh investor, idealnya akan meningkatkan motivasi bagi investor untuk semakin banyak melakukan investasi. Demikian juga dengan hal nya return, semakin besar profit dalam suatu investasi, maka tingkat bagi hasil akan semakin tinggi.
Kegiatan investasi akan menghasilkan keuntungan yang maksimal jika modal investasi terus ditambah. Namun, setelah investasi menghasilkan keuntungan maksimum, penambahan modal investasi yang selanjutnya akan menghasilkan tingkat keuntungan yang tidak lebih tinggi. Secara umum, kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondidi dimana modal yang tersedia tidak dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk bagi hasil, mudharabah, ataupun musyarakah.
Perbedaan antara keseimbangan pasar uang dan pasar barang konvensional dengan islam adalah terdapat pada suku bunga dan bagi hasil. Dalam islam semakin tinggi rasio profit maka tingkat investasi semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Beda halnya dengan konvensional semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah tingkat investasi, begitupun sebaliknya.
Ada satu hal yang menjadi ciri pasar barang dalam sistem ekonomi konvensional, yaitu adanya instrumen suku bunga yang menjadi faktor penentu besaran investasi di masyarakat. Hal ini tentunya akan bertentangan dengan konsep perekonomian dalam islam yang jelas-jelas mengharamkan suku bunga, karena sama dengan riba. Pernyataan ini mengacu pada definisi riba, yaitu tambahan yang terjadi tanpa adanya aktivitas di sektor riil.
KESIMPULAN
Pasar uang adalah Tempat dimana akan ada interaksi antara penawaran uang dan permintaan uang yang akhirnya menentukan tingkat bunga. Sedangakan pasar barang adalah Pasar yang menjual produk dalam bentuk barang dan jasa.
Dalam islam suku bunga dihapuskan dan diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga insentif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil.
Perbedaan antara keseimbangan pasar uang dan pasar barang konvensional dengan islam adalah terdapat pada suku bunga dan bagi hasil. Dalam islam semakin tinggi rasio profit maka tingkat investasi semakin tinggi, begitupun sebaliknya. Beda halnya dengan konvensional semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah tingkat investasi, begitupun sebaliknya.
REFERENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar