Teory
Perdagangan Internasional (Teory Modern)
ü Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu negara.
ü Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis teori H-O :
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara
b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.
c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya
d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
C. NATIONAL COMPETITIVE ADVANTAGE (M. Porter)
Memiliki 4 faktor penentu:
1. Faktor Kondisi: SDM, SDA, IPTEK, Permodalan, Prasarana
2. Kondisi Permintaan : Composition of home demand, Size and Pattern of growth, of home demand, Rapid home market growth, Trend of international Demand
3. Related & Supporting Industry: untuk menjaga dan memelihara kelangsungan keunggulan daya saing perlunya dijaga kontak dan koordinasi dengan pemasok supplier terutama dalam menjaga dan memelihara value chain
Karya Porter merupakan evolusi pemikirannya tentang bagaimana sebaiknya negara membangun daya saing. Dalam bagian pertama uraiannya Porter mengingatkan perlunya paradigma baru dalam kebijakan ekonomi suatu negara. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan daya saing jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif. Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan kemampuannya. Porter menawarkan Diamond Model sebagai tool of analysis sekaligus kerangka dalam membangun resep memperkuat daya saing.
http://ramzys.blogspot.com/2009_09_01_archive.htmlhttp://evilyanitribuana.blogspot.com/2013/01/perdagangan-internasional.htmlhttp://membacakreatifitas.blogspot.com/2012_04_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar